Kamis, Februari 04, 2016

Renungan Hidup (Lagi) :D

'Bosen hidup!'
'Tuhan gak adil!'
'Mengapa aku harus menanggung masalah seberat ini, Tuhan. Aku bener-bener gak sanggup!'

Pernah, bahkan tidak jarang aku sering mengatakan hal tersebut. Entah hanya selintas lalu, atau malah berlarut-larut. Semakin aku berpikir demikian, semakin aku merasakan ketidaknyamanan dalam hidupku. Bagaimana dengan kalian, Sobat?
Aku pernah menghadapi masalah pribadi yang begitu menyita pikiran, tugas kampus yang bertubi-tubi, kelompok belajar yang tidak mau bekerjasama sehingga aku harus menyelesaikan tugas 'kelompok' sendirian, serta ketidakselarasan antara semangat mengerjakan tugas dengan kondisi fisik yang sedang down. Menangis? Ya. Mengadu pada Tuhan? Ya. Saat itu aku berpikir, mengapa Tuhan kasih masalah yang begitu berat, apa aku sanggup? Aku hanya bisa menunggu jawaban terbaik sesuai dengan waktu yang Ia tentukan. 
Perrnah satu kali, aku pulang dari kampus kisaran pukul 5 lewat dikarenakan mengerjakan tugas yang cukup banyak. Begitu aku dalam perjalanan menuju kosan, aku melihat dua orang anak beserta seorang ibu menggendong masing-masing karung di pundak mereka. Miris. Seorang anak yang seharusnya menghabiskan masa kecilnya dengan bermain dan belajar, tapi karena kondisi keluarga yang tidak mendukung, mereka harus turut menafkahi keluarga mereka. Sejenak aku terdiam dengan pikiran yang berkecamuk, 'Bagaimana bisa aku yang notabene sudah diberi Tuhan hidup yang nyaman seperti sekarang ini masih saja merasa terbebani dengan masalah yang sepele dibandingkan perjuangan ibu dan dua anak tadi?' Aku hanya bisa memandang kepolosan wajah anak-anak itu seraya merogoh kantong bajuku. Yah, aku tidak punya uang atau sedikit makanan yang bisa aku berikan pada mereka saat ini. Dengan malu, aku memberi senyuman dan menyapa sang ibu. Sesaat sang ibu kaget, tetapi, tanpa basa-basi, beliau memberi senyum terbaiknya untukku. Seorang yang berbeban lebih berat saja masih bisa memberi senyuman terbaik untuk sekitarnya, mengapa kamu nggak, Del?
Ada sedikit pelajaran yang bisa aku petik dari pengalamanku tadi. Terkadang, jika kita merasa bahwa hidup kita benar berat, cobalah untuk melihat sekitar kita. Cobalah untuk mencari tahu keadaan di luar zona kita, misalnya saja orang-orang yang kurang mampu. Kalau kita merasa terkadang Tuhan gak berlaku adil untuk hidup kita, coba pandang ke bawah, betapa nyamannya hidup yang Tuhan sudah berikan untuk kita. Atau, kalau kita merasa sudah bosan hidup, coba bayangkan orang di rumah sakit yang memohon kesembuhan ataupun perpanjangan umur atas vonis dokter akibat penyakit yang dideritanya. Kita memang perlu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain, untuk mengetahui seberapa beruntungnya kita di kehidupan kita saat ini. Untuk itu, bersyukurlah dan bersyukur, selalu andalkan Tuhan dalam setiap permasalahan ataupun langkah kehidupan yang hendak kau tapaki. Ingat, segala sesuatu akan indah pada waktunya. 
Kembali lagi bersama masalah pribadi dan tugas yang saya hadapi. Satu persatu, segalanya teratasi. Ingat teman, terkadang kekhawatiran hanya akan menambah kerumitan masalah. Untuk itu, diperlukan pikiran yang positif. Andalkan Tuhan. ya, benar andalkan Dia. Terkadang kita mengatakan ketidaksanggupan diri kita dalam menghadapi cobaan hidup, tetapi, diri kita sendiri tidak benar-benar berserah kepadaNya. Hal itu benar salah, cobalah untuk merenungkan apa makna sebenarnya dari kata 'berserah.' Segalanya teratasi bukan tanpa usaha, Sobat. Berserah tanpa berusaha, tidak akan berhasil. 'Kerjakan doamu, doamu kerjakan.' Makna dari kalimat itu, lakukan segala usaha yang dapat kita kerahkan, dan biarlah Tuhan mengerjakan bagianNya. 
Guess what! Segala masalah yang kuhadapi perlahan-lahan menghilang begitu saja (tentunya dengan solusi) :D
Terkadang kita tidak menyadari kehadiran orang-orang terdekat yang dapat membantuku menyelesaikan permasalahan kita, padahal mereka berperan penting buat hidup kita. Jangan merasa kuat sendiri, cobalah berbagi dengan orang lain, Sobat :) Pada akhirnya, Tuhan punya cara untuk menolong kita dalam menghadapi maslaah kita sobat, intinya, Berdoa, Andalkan Tuhan, Berusaha, dan Tunggu, Tuhan pasti kasih jalan. Syaloom.

Bila topan keras melanda hidupmu
Bila putus asa dan letih lesu
Berkat Tuhan satu-satu hitunglah
Kau niscaya kagum oleh kasihNya

Berkat Tuhan mari hitunglah
Kau kan kagum oleh kasihNya
Berkat Tuhan mari hitunglah
Kau niscaya kagum oleh kasihNya

0 komentar:

Posting Komentar