Minggu, Maret 02, 2014

L I V E I S . . .

Apa arti hidup? Pertanyaan ini sering muncul di benakku. Ringkasnya, lahir, menginjak umur sepantaran anak-anak, remaja, dewasa, dan menua, kemudian berakhir di pemakaman. Menjalani rutinitas yang begitu membosankan membuatku terkadang lupa apa makna hidup itu. Belajar dan berusaha, tercapai apa yang diinginkan, terkadang tidak, terkadang putus asa, namun tak sepenuhnya keputusasaan itu menyebabkan hidup ku terhenti. Bangkit kembali, berusaha kembali. Namun, apakh hidup hanya sekadar berusaha? Aakah hidup hanya sekadar menghadapi tantangan/ barrier? 
Pertanyaan yang terkadang sulit untuk dijawab. Kebanyakan orang dengan sistem jadwalnya serba sibuk menyebabkan ia kurang mengenal apa arti hidup itu. Orang dengan harta banyak, sebagian hanya menikmati hidup dengan barang mewah, memamerkannya layaknya pajangan, berusaha menimba uang lagi, dan kemudian menghabiskannya dengan membeli barang lagi. Namun, apa yang didapatkan dari itu semua? Apakah hal itu pantas dijadikan kenangan yang tersimpan lama di dalam dirinya? Tidak.Bekerja terus menerus untuk membahagiakan keluarga. Apakah itu hal yang benar-benar membawa kenikmatan hidup? Salah besar.Apakah kita bahagia dengan segala kemewahan yang kita miliki? Apakah kita bahagia dengan segala koneksi yang kita miliki? Pertanyaan yang paling mendasar ialah, apa yang membuat kita bahagia?Aku bahagia karena berbagi. Berbagi tidak hanya memberi kepada anak yatim. cobalah berbagi untuk dirimu sendiri. Cobalah berbagi hal mendasar, waktu. Waktu untuk bekerja, waktu untuk beristirahat, waktu untuk bersenag-senang. Ketika kita mampu menemukan pambagian waktu tersebut, maka kita sudah menjalani beberapa kebahagiaan dalam hidup. Gunakan watu sebaik-baiknya. Jangan menghabiskan waktumu dengan hal-hal yang tidak berguna. Cobalah pandang ke luar, carilah pengalaman baru, menjelajahi dunia with your own way. Jangan hanya bermalas-malasan, kau akan menyesal jika kita tahu berapa banyak waktu yang kita habiskan tanpa berbuat apa-apa di hari tua kita. Temukan berbagai kenangan menarik dan bertahan lama. Cobalah sekali-sekali keluar dari rutinitas padat kita. Jangan terlalu berkutat pada apa yang kita anggap sebagai  doktrin. Jalin komunikasi dengan berbagai pihak tanpa memandang ras, golongan, dan budaya. Pintar atau bodoh, miskin atau kaya, jelek atau cantik, semuanya memiliki pelajaran akan hidup yang dapat kita ambil. Singkatnya, aku tidak terlalu memahami apa itu hidup, namun aku memberikan pelajaran untuk mencari kebahagiaan, untuk menemukan apa arti hidup bagimu. Apa itu hidup, tergantung dari pribadi lepas pribadi, pemikiran, pengalaman, dan dan sejauh mana kau menikmati hidupmu. Tapi, yang pasti, bagiku "hidup adalah berbagi, berbagi untuk mencari milikmu sendiri, yaitu kabahagiaan"

0 komentar:

Posting Komentar