Hai sobat!
Kali ini aku akan share tentang
kebersamaan aku di Gorontalo, bersama pegawai-pegawai di sini. Kocak, so pasti!
Dua hari yang lewat aku ikut arisan dengan ibu-ibu dharma wanita di sini. Mau
gak mau, memang harus ikut. Nah, arisannya itu diadakan di Pentadio, sebuah tempat
kolam berang air hangat. Enak sih, sekalian melepas penat di sana, berendam jo.
J
Aku yang dulunya gak pernah
sekalipun dapat durian runtuh, seperti lucky draw, menang undian, eh gak taunya
dapat arisan di sana. Padahal aku baru bayar 1 x itu uang arisan. Senang sih,
tapi aku gak ambil. Haha, aku kasih ke yang lain dulu, toh juga aku belum perlu
saat ini. Gak selang beberapa lama, ternyata aku dapat doorprize juga.
Untung-untung nambah perabotan di rumah. J
Cukup senang berada di sini, yah,
bisa dibilang aku orang yang kurang mampu bergaul. Istilahnya, butuh waktu yang
cukup lama untuk bisa dekat dengan orang lain. Tapi, pegawai-pegawai di sini
cukup mengerti keadaanku. Sekarang, aku sudah cukup dekat dengan mereka,
apalagi dengan anak-anak pegawai di sini. Hehe. J
Dari sini aku belajar, dalam
membangun suatu hubungan, kita hanya perlu membuka diri kita dan menjadi diri
sendiri. Sekadar melakukan perbuatan-perbuatan baik/positif yang kecil juga
dapat membantu kita untuk dekat dengan orang lain. Gak ada salahnya kita
tersenyum dengan orang di sekitar kita meski kita belum terlalu mengenalnya.
Jangan terlalu merasa bahwa kita sendiri di dunia ini, bahwa gak ada yang
memperhaikan kita. Kadangkala aku juga merasakan hal demikian, namun aku sadar,
terkadang teman-temanku di tempat lain juga pasti pada sibuk, tidak
memungkinkan setiap hari untuk selalu berkomunikasi. Di situ aku belajar untuk
semakin mendekatkan diri sama Tuhan, percaya bahwa Dia selalu setia bersamaku,
apapun kesulitan yang aku alami, Dia selalu membantuku. Dan ya, gak sekali dua
kali aku merasakan kasih Tuhan. Semakin aku mendekatkan diri bersamaNya, jalan sulit
yang aku tempuh terasa tak berduri jika aku selalu bersamaNya. Terkadang,
cobaan berat juga turut menemaniku selama aku di penempatan. Namun, aku percaya
Tuhan punya kuasa lebih besar dibandingkan that trouble. Cause I’ve big God. J
Kemarin juga, pemadaman listrik
merata di seluruh tempat kami. Di situ aku benar-benar takut sendiri di rumah,
anak tetangga sebelah mengajakku untuk bersama dengan keluarganya, menunggu
lampu menyala kembali. Eh, gak taunya, selang 2 jam kemudian, lampu menyala,
dan mereka nangis-nangis gak mau aku balik ke rumdinku, pengennya nginap di
rumah mereka. Haha, akhirnya aku menginap di sana, menonton bersama, dan
bermalam di sana. Meski pagi harinya, badan sakit semua karena tidur di tikar,
tapi aku cukup senang, karena sejenak aku bisa merasakan kehangatan keluarga
yang selama ini kurindukan. J
Begitulah sepenggal pengalamanku
selama di Gorontalo. Terimakasih karena teelah membacanya. J
0 komentar:
Posting Komentar